Kelompok Usaha Ekonomi Produktif Desa Iga Binaan “Taman Nasional Aketajawe Lolobata”

Kelompok Usaha Ekonomi Produktif Desa Iga Binaan Taman Nasional Aketajawe Lolobata*

Penulis kami yang sekaligus menyiapkan konten untuk website 123helpme telah mengungkap kegiatan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata dengan sangat menarik dan bermakna, jadi saya menyarankan Anda untuk terus membaca.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat disekitar kawasan dan utuk mengalihkan pekerjaan yang awalnya hanya bergantung kepada hasil hutan. Kegiatan tersebut berupa pembentukan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (KUEP) beserta bantuan usaha berupa permodalan. Kelompok yang sudah terbentuk adalah KUEP pembuatan sirup dan kecap dari air kelapa di desa Bale (2012), KUEP Lestari dibidang pembuatan sirup dan kecap dari air kelapa serta sirup dan selai dari Rosella di desa Ake Jawi (2012), KUEP pembuatan tepung singkong beserta olahannya dan emping dari singkong di desa Tabanalau dan Tomares (2013), KUEP Putra Jaya dibidang peternakan ayam pedaging di desa Ake Jawi (2013) dan KUEP Batu Babuah dibidang pertanian bawang merah di desa Iga (2014).

Tanggal 04 Mei 2015 pegawai TNAL yang ditugaskan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III (SPTN III) Subaim mendapatkan informasi melalui telepon dari ketua KUEP di desa Iga kecamatan Wasile Utara kabupaten Halmahera Timur. Ketua KUEP mengatakan bahwa kelompok Batu Babuah (nama kelompok binaan) sudah melakukan panen bawang merah hasil bantuan yang ditanam pada bulan Januari 2015.

Kelompok Usaha Ekonomi Produktif di desa Iga merupakan salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat binaan yang dibentuk oleh TNAL pada bulan November 2015. Sebelum dilakukan pembentukan kelompok, terlebih dahulu dilakukan pengkajian dan analisis kelayakan usaha berupa potensi desa, sumberdaya masyarakat, modal (pelatihan dan sarana produksi) dan pemasaran. Pilihan jenis usaha jatuh pada jenis usaha pertanian bawang merah lokal. Dalam hal ini bawang merah Topo yang berasal dari Kota Tidore Kepulauan. Latar belakang dipilihnya jenis usaha ini dikarenakan masyarakat desa Iga sudah mengenal tentang pertanian bawang merah lokal dan sudah memiliki pasar tersendiri, yaitu di Tobelo.

Sekilas tentang bawang merah lokal menurut pemaparan Ibu Herma dari BPTP Maluku Utara dan Bapak Mulyono dari Ketua Gapoktan Subaim SP 6 bahwa bawang merah lokal memiliki banyak kelebihan antara lain tahan terhadap serangan hama dan penyakit, mudah dalam melakukan perawatan, memiliki aroma yang harum dan rasa yang lebih kuat daripada bawang merah jenis lainnya. Didaerah asalnya di Tidore, bawang merah Topo yang telah ditanam oleh masyarakat dibiarkan tumbuh alami tanpa perawatan apapun dan hanya dikunjungi pada saat pemilik tanaman akan memanen untuk digunakan sebagai bumbu masakan. Kondisi lahan pada saat di panen sudah ditumbuhi rumput dan alang-alang yang lebat. Akan tetapi bawang merah Topo tetap bertahan dan dapat dipanen. Menurut pengalaman dari Bapak Mulyono yang pernah diberikan bantuan dan program oleh Bank Indonesia untuk menanam bawang merah Topo dan bawang merah jenis lainnya, yaitu Bima. Hasil penanaman menunjukkan bahwa bawang merah Topo lebih unggul daripada bawang merah Bima. Bawang merah Topo tidak memerlukan biaya produksi (pupuk dan pestisida) yang banyak dan mudah dalam perawatan. Hasil setelah panen juga lebih tahan lama dan tidak mudah busuk.

Akhirnya pada tanggal 27 Mei 2015 tim dari SPTN III Subaim melakukan peninjauan ke kelompok Batu Babuah di Iga. Hasil yang didapatkan adalah semangat para anggota kelompok untuk melanjutkan kegiatan produksi bawang merah. Kelompok tersebut telah panen bawang merah sebanyak 9,5 kg (berat kotor) dari bibt 3.5 kg yang ditanam. Rencana selanjutnya adalah menanam kembali hasil panen tersebut agar lebih banyak menghasilkan bawang merah untuk menambah penghasilan anggota kelompok. Semoga kelompok Batu Babuah yang dibentuk oleh TNAL menjadi kelompok yang aktif kegiatan produksinya berkelanjutan serta menjadi contoh bagi kelompok yang lain.

*Penulis:

Akhmad David Kurnia Putra (Polisi Kehutanan Pelaksana Lanjutan)

Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

KELOMPOK USAHA EKONOMI PRODUKTIF DESA IGA BINAAN TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA

“KELOMPOK USAHA EKONOMI PRODUKTIF DESA IGA BINAAN TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA”

Kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat disekitar kawasan dan utuk mengalihkan pekerjaan yang awalnya hanya bergantung kepada hasil hutan. Kegiatan tersebut berupa pembentukan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (KUEP) beserta bantuan usaha berupa permodalan. Kelompok yang sudah terbentuk adalah KUEP pembuatan sirup dan kecap dari air kelapa di desa Bale (2012), KUEP Lestari dibidang pembuatan sirup dan kecap dari air kelapa serta sirup dan selai dari Rosella di desa Ake Jawi (2012), KUEP pembuatan tepung singkong beserta olahannya dan emping dari singkong di desa Tabanalau dan Tomares (2013), KUEP Putra Jaya dibidang peternakan ayam pedaging di desa Ake Jawi (2013) dan KUEP Batu Babuah dibidang pertanian bawang merah di desa Iga (2014).

Tanggal 04 Mei 2015 pegawai TNAL yang ditugaskan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III (SPTN III) Subaim mendapatkan informasi melalui telepon dari ketua KUEP di desa Iga kecamatan Wasile Utara kabupaten Halmahera Timur. Ketua KUEP mengatakan bahwa kelompok Batu Babuah (nama kelompok binaan) sudah melakukan panen bawang merah hasil bantuan yang ditanam pada bulan Januari 2015.

Kelompok Usaha Ekonomi Produktif di desa Iga merupakan salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat binaan yang dibentuk oleh TNAL pada bulan November 2015. Sebelum dilakukan pembentukan kelompok, terlebih dahulu dilakukan pengkajian dan analisis kelayakan usaha berupa potensi desa, sumberdaya masyarakat, modal (pelatihan dan sarana produksi) dan pemasaran. Pilihan jenis usaha jatuh pada jenis usaha pertanian bawang merah lokal. Dalam hal ini bawang merah Topo yang berasal dari Kota Tidore Kepulauan. Latar belakang dipilihnya jenis usaha ini dikarenakan masyarakat desa Iga sudah mengenal tentang pertanian bawang merah lokal dan sudah memiliki pasar tersendiri, yaitu di Tobelo.

Sekilas tentang bawang merah lokal menurut pemaparan Ibu Herma dari BPTP Maluku Utara dan Bapak Mulyono dari Ketua Gapoktan Subaim SP 6 bahwa bawang merah lokal memiliki banyak kelebihan antara lain tahan terhadap serangan hama dan penyakit, mudah dalam melakukan perawatan, memiliki aroma yang harum dan rasa yang lebih kuat daripada bawang merah jenis lainnya. Didaerah asalnya di Tidore, bawang merah Topo yang telah ditanam oleh masyarakat dibiarkan tumbuh alami tanpa perawatan apapun dan hanya dikunjungi pada saat pemilik tanaman akan memanen untuk digunakan sebagai bumbu masakan. Kondisi lahan pada saat di panen sudah ditumbuhi rumput dan alang-alang yang lebat. Akan tetapi bawang merah Topo tetap bertahan dan dapat dipanen. Menurut pengalaman dari Bapak Mulyono yang pernah diberikan bantuan dan program oleh Bank Indonesia untuk menanam bawang merah Topo dan bawang merah jenis lainnya, yaitu Bima. Hasil penanaman menunjukkan bahwa bawang merah Topo lebih unggul daripada bawang merah Bima. Bawang merah Topo tidak memerlukan biaya produksi (pupuk dan pestisida) yang banyak dan mudah dalam perawatan. Hasil setelah panen juga lebih tahan lama dan tidak mudah busuk.

Akhirnya pada tanggal 27 Mei 2015 tim dari SPTN III Subaim melakukan peninjauan ke kelompok Batu Babuah di Iga. Hasil yang didapatkan adalah semangat para anggota kelompok untuk melanjutkan kegiatan produksi bawang merah. Kelompok tersebut telah panen bawang merah sebanyak 9,5 kg (berat kotor) dari bibt 3.5 kg yang ditanam. Rencana selanjutnya adalah menanam kembali hasil panen tersebut agar lebih banyak menghasilkan bawang merah untuk menambah penghasilan anggota kelompok. Semoga kelompok Batu Babuah yang dibentuk oleh TNAL menjadi kelompok yang aktif kegiatan produksinya berkelanjutan serta menjadi contoh bagi kelompok yang lain.

Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional “Aketajawe Lolobata”

 

Tema                       : Jelajah Rimba Halmahera, Maluku Utara

Waktu                      : 30 September s/d 20 Oktober 2015

Kapasitas Peserta       : 30 (tiga puluh) orang

Pelaksana                 : Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Penanggung Jawab     : Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Alamat                     : Jl. Empat Puluh, Sofifi, Kec. Oba Utara, Kota Tidore

Kepulauan, Provinsi Maluku Utara

Kontak Person           : 1. Raduan (Hp. 085255298296)

  1. Jarot Trihatmoko (Hp. 081328771723)
  2. Puji Waluyo (Hp. 081329421368)

Email                       : [email protected]

Website        : aketajawelolobata.org

——————

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

EKSPEDISI LOLOBATA 2015

 

Kegiatan Ekspedisi Lolobata 2015 akan dilaksanakan pada tanggal 30 September s/d 20 Oktober 2015 di kawasan hutan Lolobata Taman Nasional Aketajawe Lolobata yang terletak di Pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Timur, Propinsi Maluku Utara. Pembagian lokasi tersaji dalam peta kerja pada lampiran 4. Berikut lokasi target pengambilan data pada Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata tersaji pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Lokasi Target Pengambilan Data pada Ekspedisi Lolobata 2015

No Lokasi Alokasi Waktu Wilayah Administrasi Keterangan
1. Lintas Pegunungan Uni-Uni ke Pekaulan 10 Hari Desa Geltoli dan Pekaulang Kec. Maba Kab. Halmahera Timur SPTN Wilayah II Maba, TN Aketajawe Lolobata
2. Lintas Beringin Lamo, Sungai Onat ke Dodaga 10 Hari Desa Beringin Lamo, Kec. Maba Tengah, dan Desa Dodaga, Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur SPTN Wilayah II Maba, dan SPTN Wilayah III Subaim, TN Aketajawe Lolobata
3. Lintas Dodaga ke Miaf (KM 22) 14 Hari Desa Dodaga, Kec. Wasile dan Desa Miaf, Kec. Maba Tengah, Kab. Halmahera Timur SPTN Wilayah II Maba, dan SPTN Wilayah III Subaim, TN Aketajawe Lolobata
4. Areal Camp. Cempaka, Telaga Gogaili 12 Hari Desa Tutuling Jaya, Kec. Wasile, Kab. Halmahera Timur SPTN Wilayah III Subaim, TN Aketajawe Lolobata
5. Areal Wasileo dan Pumlanga 10 Hari Desa Wasileo dan Desa Pumlanga, Kec. Maba Utara, Kab. Halmahera Timur SPTN Wilayah II Maba, TN Aketajawe Lolobata
6. Areal Bololo KM 29 13 Hari Desa Bololo, Kec. Wasile Timur, Kab. Halmahera Timur SPTN Wilayah III Subaim, TN Aketajawe Lolobata

——————

Peserta dan Akomodasi

Peserta

Peserta kegiatan Ekspedisi Lolobata 2015 terdiri dari Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata dan akan melibatkan pihak atau instansi dan organisasi, baik pemerintah, swasta, akademisi dan peneliti serta masyarakat dari berbagai kalangan. Jumlah peserta dari luar Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata direncanakan berjumlah 30 (tiga puluh) orang. Untuk ketentuan, syarat dan tata cara mengikuti Ekspedisi Lolobata 2015 ini dijelaskan lebih lengkap pada lampiran 2. Berikut komposisi peserta dari luar yang akan dilibatkan dalam Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata tersaji pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Komposisi peserta pada Ekspedisi Lolobata 2015

No Komposisi Peserta Jumlah (orang) Keterangan
1. Peneliti 3 Spesifikasi keahlian bidang Flora, Fauna dan Antropologi
2. TNI 4 TNI Angkatan Darat
3. Instansi Pemerintah 4 Dinas terkait dari Pemerintah Daerah
4. Mahasiswa 10 Program studi /jurusan kehutanan, biologi, geografi, dan sosiologi
5 Umum 9 Perorangan, Organisasi atau Lembaga Masyarakat, Kelompok Pecinta Alam dll.
Total Peserta 30  

 

 Akomodasi

Akomodasi diberikan kepada peserta Ekspedisi Lolobata 2015 yang berasal dari pihak luar. Akomodasi yang akan diberikan kepada peserta dari pihak luar meliputi :

  1. Transportasi lokal Ternate-Sofifi-Lokasi kegiatan (PP) (catatan : khusus bagi peserta dari luar Propinsi Maluku Utara).
  2. Transportasi lokal Sofifi-Lokasi kegiatan (PP) (catatan : khusus bagi peserta dari Propinsi Maluku Utara).
  3. Konsumsi selama kegiatan.
  4. Biaya masuk kawasan dan pengurusan SIMAKSI.
  5. Tempat menginap.
  6. Sertifikat dan Souvenir.
  7. Asuransi.

——————-

Persyaratan Calon Peserta dan Tata Cara Pendaftaran

Persyaratan Umum dan Administrasi

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) minimal usia 17 tahun dan maksimal 50 tahun
  2. Berbadan sehat dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari Instansi Terkait
  3. Memiliki integritas serta loyalitas tinggi, mampu bekerja sama sebagai tim.
  4. Berjiwa yang mandiri, dapat beradaptasi pada lingkungan baru.
  5. Membawa Surat Ijin Mengikuti Ekspedisi Lolobata Taman Nasional Aketajawe Lolobata dari Perguruan Tinggi atau Organisasinya ditandatangani oleh pihak yang berwenang.
  6. Membawa Surat Ijin Mengikuti Ekspedisi Lolobata Taman Nasional Aketajawe Lolobata dari Orang Tua / Wali.
  7. Mengisi Biodata / CV dengan formulir yang telah disediakan
  8. Melampirkan tanda pengenal ( KTP / SIM / KTM )
  9. Pas photo ukuran 4×6.

Persyaratan Khusus Calon Peserta yang masih kuliah

  1. Untuk mahasiswa S1 minimal semester 5, mahasiswa D3 minimal semester 4
  2. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan akan melakukan penelitian pada event Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata menyerahkan Usulan Penelitiannya yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Pembimbing (pembimbing utama atau yang setara) atau Surat Keterangan Penelitian Skripsi dari lembaga yang mengijinkan mengikuti penelitian skripsi di lokasi Ekspedisi Lolobata Taman Nasional Aketajawe Lolobata yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang.

Persyaratan Khusus Calon Peserta dari Umum

 

  1. Peserta dari umum adalah mereka yang telah lulus SMA/SMK sederajat, Diploma, S1 atau mahasiswa S2 dan S3
  2. Melampirkan ijazah terakhir yang dilegalisir
  3. Mempunyai kompentensi dalam bidang kegiatan alam terbuka atau keterampilan lainnya (fotografi, sinematografi, SAR, komputer, media dll) yang dibuktikan dengan Sertifikat, Piagam, Surat Keterangan atau Portofolio dll.

Tata Cara Pendaftaran

 

  1. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 01 Juli 2015 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2015.
  2. Informasi Pendaftaran dan Syarat Kelengkapan untuk mengikuti kegiatan Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata dapat dilihat pada alamat website aketajawelolobata.org dan menghubungi kontak person kami, bisa melalui sms dengan format : mohon info ekspedisi lolobata 2015_(alamat email pengirim).
  • Raduan (Hp. 085255298296)
  • Jarot Trihatmoko (Hp. 081328771723)
  • Puji Waluyo (Hp. 081329421368)
  1. Pendaftar melengkapi berkas persyaratan yang menjadi syarat pendaftaran calon peserta Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata.
  2. Semua berkas syarat pendaftaran dibuat dalam bentuk softcopy dan di-email melalui [email protected] dengan ketentuan :
    1. Berkas persyaratan (surat ijin mengikuti Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata dari Instansi/Perguruan Tinggi/Organisasi, Surat Ijin dari orang tua/wali, Trasnkrip Nilai, KTP/KTM, Ijazah, Surat Keterangan Sehat, Sertifikat, Usulan Penelitian/Tugas Akhir dll.) masing-masing di scan, disimpan dalam format pdf dan diberi nama sesuai dengan nama berkasnya dan nama pendaftar, contoh :
  • Surat Ijin dari Instansi/Perguruan Tinggi/Organisasi, di scan dan disimpan dengan format : srt_ijin_instansi/pt/org*)_nama pendaftar.pdf
  • Pas photo disimpan dalam format jpg, diberi nama : foto_nama pendaftar.jpg.
  • Formulir biodata pendaftar disimpan dalam format pdf dan diberi nama : Biodata_nama pendaftar.pdf
    1. Semua file disimpan dalam satu folder dengan nama folder sesuai dengan jenis kelamin dan nama pendaftar, contoh :
  • Untuk laki-laki : L_nama pendaftar
  • Untuk Perempuan : P_nama pendaftar

Folder tersebut kemudian di kompres atau zip, contoh : L_nama pendaftar.zip atau L_nama pendaftar.rar. Jangka waktu pengiriman/ e-mail berkas pendftaran paling lambat di terima Panitia Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata tanggal 15 Agustus 2015.

  1. Pendaftar yang diterima menjadi Peserta Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata setelah proses seleksi, akan diumumkan melalui website Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata aketajawelolobata.org, dan dikirimkan ke peserta lewat nomor kontak dan e-mail masing-masing pada tanggal 25 Agustus 2015.
  2. Pendaftar yang diterima menjadi Peserta Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata, wajib melakukan daftar ulang/ konfirmasi ke alamat e-mail : [email protected] dengan menyertakan Surat Pernyataan Peserta Ekspedisi Lolobata 2015 yang di scan dan disimpan dalam format pdf, diberi nama : srt_pernyataan_nama peserta.pdf.
  3. Batas waktu melakukan daftar ulang/ konfirmasi mulai tanggal 26 Agustus 2015 pukul 00.00 WIB sampai dengan tanggal 30 Agustus 2015 pukul 18.00 WIB.
  4. Apabila pendaftar yang diterima menjadi peserta Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata tidak melakukan daftar ulang/ konfirmasi pada tenggang waktu tersebut dianggap mengundurkan diri.
  5. Pendaftaran tidak dipungut biaya, apabila terjadi pembiayaan yang diakibatkan proses pendaftaran tidak menjadi tanggung jawab Panitia Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata.
  6. Alamat dan Kontak Person Ekspedisi Lolobata 2015 Taman Nasional Aketajawe Lolobata
  7. Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Jl. Empat Puluh, Sofifi, Kec. Oba Utara,

Kota Tidore Kepulauan, Propinsi Maluku Utara

E-mail : [email protected]

Website : aketajawelolobata.org

  1. Kontak Person Ekspedisi Lolobata 2015
  • Raduan (Hp. 085255298296)
  • Jarot Trihatmoko (Hp. 081328771723)
  • Puji Waluyo (Hp. 081329421368)

—————-

NB: Rencana Kegiatan, Formulir Pendaftaran, dan Form Surat ijin silahkan download lampiran dibawah ini.

1. Resume Kegiatan
BIODATA PENDAFTAR
Contoh Format atau Berkas Pendukung Lainnya
Daftar Perlengkapan dan Peralatan Wajib Peserta
RENCANA EKSPEDISI LOLOBATA 2015
—————-

 

 

Bulan Madu di Resort Binagara Taman Nasional AKetajawe Lolobata

Bulan Madu di Resort Binagara Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Sesuatu yang biasa bagi pasangan muda baru menikaTom_Tara_Sereneh memiliki keinganan besar untuk segera merasakan indahnya bulan madu. Itu juga yang dirasakan Thomas Churchyard dan Tara Proud, sepasang suami istri berkewarganegaraan Inggris. Mereka memutuskan berbulan madu dengan menikmati alam halmahera didampingi seorang pemandu dari Singapura, Serena Chng.

Mereka berkunjung ke Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) pada tanggal 15 s/d 18 Maret 2015. Memilih Resort Binagara untuk menikmati keindahan alam kawasan TNAL. Resort Binagara berada di desa Ake Jawi, kecamatan Wasile Selatan, kabupaten Halmahera Timur.

Berharap perjalanan wisata alam di Resort Binagara berjalan baik, mereka melapor kepada petugas. Pembelian tiket masuk kawasan pun mereka lakukan. Jauh hari sebelumnya mereka juga telah menghubungi pemandu lokal untuk menemani perjalanan. Mahroji, atau biasa disapa Pak Roji, pemandu lokal yang biasa menemani wisatawan asing untuk mengeksplor alam Resort Binagara. Pemandu lokal sekaligus anggota Kader Konservasi binaan TNAL yang berprestasi. Kemampuan dalam memandu dan mengenali hampir seluruh jenis tumbuhan dan burung yang ada di dalam kawasan taman nasional tidak perlu diragukan lagi. Ditambah kemampuan Bahasa Inggris yang cukup menjadikan banyak wisatawan asing merasa puas dengan jasanya.

Mengawali hari pertama di Resort Binagara, dengan perjalanan menyusuri sungai, mereka diajak untuk ber-birdwatching mencari burung-burung yang belum pernah mereka jumpai hingga senja. Senja tiba, mereka kembali ke rumah Pak Roji. Mandi di sungai yang berada di belakang rumah terlihat mereka nikmati, sebelum mengistirahatkan badan sementara. Karena malam hari pun mereka tidak ingin melewatkan menikmati kehidupan alam liar Resort Binagara.

Selesai menikmati jamuan makan makan, perjalanan demi menikmati alam di malam hari pun dilanjutkan. Di malam pertama, mereka menjumpai Kuskus (Phalanger sp) yang sedang beraktivitas. Bertemu pula beberapa burung Raja Udang. Merasa puas dengan perjalanan malam itu, mereka memutuskan kembali untuk beristirahat. Rumah Pak Roji merupakan homestay bagi para wisatawan. Rumah panggung berdinding kayu dan beratap daun Woka itu merupakan tempat yang sempurna untuk beristirahat dan melepas penat. Berada di pingggir hutan dan jauh dari keramaian.

Pagi yang cerah menyambut mereka, hari kedua bulan madu bagi pasangan Thomas dan Tara di Resort Binagara. Perut yang lapar membangkitkan mereka untuk segera menikmati sarapan yang telah disiapkan sebelum melakukan perjalanan. Pagi itu diawali dengan pengamatan burung di area perkebunan. Cukup banyak jenis burung yang dijumpai, salah satunya adalah Tadirampus diops yang juga merupakan salah satu jenis endemik di Halmahera. Dilanjutkan pengamatan burung Mandar Gendang atau Habroptilla wallacii atau The Invisible Raill. Melihat jenis burung ini merupakan salah satu tujuan dari banyak wisatawan asing untuk mengunjungi TNAL. Namun, hari itu mereka belum membuahkan hasil.

Di siang hari, sepasang kekasih yang sedang berbulan madu itu melanjutkan perjalanan ke dalam kawasan taman nasional untuk melihat burung Bidadari Halmahera yang merupakan ikon TNAL. Dengan membawa perbekalan yang cukup untuk bermalam di dalam kawasan, mereka berangkat didampingi Pak Roji dan petugas Resort Binagara. Membelah hutan, melewati jembatan gantung yang membentang di atas sungai, mendengar kicauan burung selama perjalanan, menjadikan suasana hati bersemangat untuk menjelajah keindahan TNAL.

Malam kedua mereka bermalam di dalam hutan. Mengistirahatkan badan di dibawah tenda. Berharap malam hari dapat memulihkan badan yang telah letih, dan paginya dapat melihat keindahan bidadari.

Dini hari, matahari belum menampakkan sinarnya, rombongan sudah mulai berangkat menuju “panggung teater Bidadari Halmahera”, yaitu tempat Bidadari Halmahera bermain, bernyanyi, dan menari. Keindahan Bidadari Halmahera akan lebih mempesona karena wisatawan dapat mengamati di atas rumah pohon yang berdekatan dengan lokasi display bidadari. Selain Bidadari Halmahera, burung jenis lain juga dapat dijumpai, seperti Aceros plicatus, Corvus validus, Lorius garrulous, dan Ducula basilica. Keindahan Bidadari Halmahera dapat dilihat setiap pagi sebelum pukul 09.00 WIT dan sore hari antara pukul 17.00 WIT sampai 18.40 WIT.

Matahari telah berada di posisi puncaknya, mereka memutuskan kembali ke rumah Pak Roji untuk beristirahat agar bisa melakukan kegiatan di sore dan malam hari. Selama perjalanan pulang, dua sejoli yang berbulan madu itu tampak sangat mesra. Bergandengan tangan, bercengkrama, sambil menikmati keindahan alam Resort Binagara. Sore hari pasangan mesra tersebut melanjutkan perjalanan menuju bendungan. Wahana wisata susur sungai yang melimpah akan jenis kupu kupu. Perjalanan yang menyenangkan karena selain panorama yang indah para wisatawan juga dapat mengamati beberapa jenis burung dan kupu kupu.

Malam ketiga, merupakan malam terakhir bagi Thomas Churchyard, Tara Proud, dan Serena Chng untuk menikmati alam Resort Binagara. Tujuan di malam kali ini untuk menemui salah satu jenis burung hantu Pulau Halmahera. Dalam perjalanan mereka terlihat begitu takjub dengan kehidupan malam alam liar di Resort Binagara, menjumpai laba-laba yang membawa telur di perut untuk mencari tempat yang aman untuk berkembang biak, menjumpai katak pohon Litoria infrafrenata yang bersahut-sahutan, dan memacu adrenalin dengan mengambil gambar ular Boiga irregularis .

Pagi hari, saatnya mereka meninggalkan Resort Binagara untuk melanjutkan perjalanan bulan madu di tempat berikutnya. Ketiga wisatawan asing menuturkan bahwa selama di Resort Binagara mereka tidak merasa lelah meskipun setiap hari setiap saat melakukan perjalanan di dalam kawasan. Mereka sangat senang dengan apa yang mereka dapatkan selama berada di kawasan taman nasional. Mendapatkan banyak hal yang berkesan. Bahkan Serene Chng menyatakan bahwa ini pengalaman pertama dia untuk tidur di flying camp, dimana dia tidur beralaskan karung yang posisinya melayang diatas tanah.

Selamat jalan Thomas, Tara, dan Serene. Terima kasih atas kunjungannya semoga selamat sampai tujuan dan sukses selalu.

Penulis: Akhmad David Kurnia Putra, A.Md (Kepala Resort Binagara)

Page 1 of 3 123 »